Mengenalkan Anak pada Tanaman Muda Bahan Pelengkap Makanan

Microgreen class merupakan kelas belajar untuk mengenali tentang microgreen atau varietas tanaman yang dapat dipanen pada usia yang masih sangat muda yaitu 7 hingga 14 hari setelah proses penanaman. Benih yang digunakan untuk menanam microgreen umumnya yaitu benih sayuran. Tahap pertumbuhan microgreen terjadi setelah munculnya kecambah dan umumnya mencapai puncaknya ketika daun sejati mulai berkembang, daun tanaman yang baru tumbuh masih kaya akan minyak nabati dan protein. Masa panen yang cukup dini ini memunculkan rasa dan nutrisi yang terbaik.

Kegiatan Microgreen class ini dilaksanakan pada hari Minggu 3 Desember 2023 bertempat di Kebun Qita Jalan Kyai Saleh No. 13 Semarang. Kelas kali ini, diikuti oleh 5 anak dengan rentang usia 7 – 12 tahun. Diawali dengan kegiatan bercerita mengenai apa itu microgreen, dan peran microgreen untuk menumbuhkan antusias pada para peserta. Microgreen class ini difasilitasi oleh Kak Sany Mardlotillah sebagai founder Teman Berkebun serta ditemani oleh 2 orang internship dari Universitas Diponegoro, Fakultas Peternakan dan Pertanian yaitu Dian Asmarawati dan Putri Irvina.

Microgreen class menjelaskan mengenai proses perkecambahan dimana tanaman yang berumur 2 minggu sudah dapat dipanen dan dikonsumsi secara langsung ataupun dijadikan sebagai toping (pelengkap) makanan. Benih yang dapat digunakan berupa red cabbage (kubis merah), radish sprout (lobak) ataupun macam – macam leguminosa. Proses penanamannya tergolong mudah dan praktis, bahan – bahan yang dibutuhkan juga mudah didapatkan. Bahan yang dibutuhkan untuk penanaman microgreen yaitu botol plastik bekas, kain flanel, tanah, dan benih yang diinginkan.

Langkah – langkah untuk menanam tanaman microgreen dimulai dengan membelah dua bagian botol plastik bekas menggunakan gunting/cutter/solder dengan dibantu pengawasan orang dewasa. Kemudian kedua sisi bagian atas botol bagian atas dilubangi untuk penempatan kain flanel yang ditempatkan dalam posisi terbalik. Sebelumnya kain flanel dipotong persegi panjang, setelah itu kain flanel diselipkan ke dalam sisi-sisi samping botol yang sudah dilubangi, kain flanel ini berguna untuk membantu penyerapan air di media tanah microgreen. Bagian sisa botol bagain bawah nantinya dapat menampung air cadangan yang dihubungan dengan kain flannel tersebut sehingga media tidak perlu sering disiram.

Media tanam yang sudah disiapkan sebelumnya dimasukan kedalam botol bagian atas, lalu disiram sedikit air. Setelah botol terisi tanah, benih diletakan diatas tanah dengan cara disebar, ditekan pelan agar benih terpendam, masukkan sedikit tanah untuk menutup benih yang sudah ditanam. Basahi media tanam lagi dengan disiram menggunakan air sedikit demi sedikit sampai tanah cukup basah. Simpan pada tempat yang gelap untuk mempercepat perkecambahan dan setelah benih berkecambah simpan di tempat yang terkena sinar matahari. Panen tanaman microgreen ini dapat dilakukan dengan memotong pangkal batangnya atau dengan mencabut tanaman sampai ke akarnya.

Setelah proses penanaman microgreen, anak – anak mencoba merasakan secara langsung hasil panen kubis merah yang berumur 2 MST. Kemudian anak-anak diajak berkeliling kebun dan diarahkan untuk berbaris sambil masing-masing memegang gunting dan thinwall untuk memanen beberapa tanaman yang ada di kebun sembari diberi sedikit penjelasan tentang manfaat tentang tanaman yang ada di kebun.

Beberapa tanaman yang dipanen yaitu bayam brazil, ginseng jawa, bunga telang, tanaman lavender dan daun mint. Anak-anak juga mencoba tanaman yang sudah dipetik, salah satunya bunga telang, bunga ini disukai anak-anak karena rasanya yang manis. Maka dari itu dibuatkanlah teh bunga telang yang dicampur dengan asam jawa. Penyajian teh bunga telang ini dengan es dan roti, sambil duduk di tengah kebun dibawah pohon yang rindang. Setelah meminum teh bunga telang, mereka lanjut menonton film di studio Kebun Qita bersama-sama.

Penulis: Putri | Editor: Sany