Mengisi Liburan Anak dengan Berkebun
Tidak terasa sudah memasuki liburan kenaikan kelas. Hal ini menjadi momentum yang tepat bagi para orang tua menciptakan kegiatan eksplorasi yang jarang ditemui oleh putra-putriya di lingkungan sekolah. Untuk memfasilitasi aktivitas eksplorasi anak di sela-sela waktu liburan, Kebun Qita kembali mengadakan kegiatan “Libur Tlah Tiba Vol-4”. Dalam acara tersebut, kami dibantu oleh tim Teman Berkebun dan Komunitas Qita Kita.
Kegiatan “Libur Tlah Tiba-Vol-4” berlangsung selama 11 hari berturut-turut pada tanggal 27 Juni hingga 7 Juli setiap harinya mulai pukul 8 hingga 10 pagi di Rumah Kebangsaan. Jl. Kyai Saleh No. 13 Semarang. Agenda pada kegiatan “Libur Tlah Tiba” terdiri dari beragam kegiatan menyenangkan seperti berkebun, memasak, melukis dan sebagainya.
Mengawali kegiatan ini, pada Kamis 27 Juni 2024 kami memulai dengan menularkan kebiasaan berkebun bersama anak-anak. Sesi ini difasilitasi oleh founder dari Teman Berkebun, Sany Mardlotillah. Kegiatan ini diikuti oleh 13 anak peserta dengan pendamping serta orang tua, Kegiatan ini merupakan bentuk dedikasi kami untuk mengedukasi masyarakt akan pentingnya kebisaan berkebun dari usia dini
Kegiatan ini dimulai dengan memberikan edukasi mengenai peralatan berkebun dan berbagai resikonya. Lalu para peserta berkesempatan untuk memindah tanam bibit Taragon dan Lavender ke dalam pot yang telah dipersiapkan. Kedua bibit tersebut merupakan tanaman perenial, sehingga para peserta juga berkesempatan untuk mempelajari cara merawat tanaman tersebut yang tidak seperti tanaman biasa. Para peserta juga diperkenalkan bagaimana karakter tanah yang baik dengan cara merasakan langsung dengan tangan mereka. Selain itu, para peserta juga berkesempatan berkeliliing di area kebun Qita untuk mengenal tanaman-tanaman herbal yang berada di kebun diantaranya seperti telang, sereh, jahe, jinten dan kunyit
Kegiatan berkebun seyogyanya memiliki berbagai macam kebaikan bagi anak. Ananda dapat berkesempatan untuk melatih kesabaran, memupuk tanggung jawab, membangun emosi dan empati. Karena mereka bekerja dalam sebuah tim, ananda juga membiasakan diri untuk saling membantu satu sama lain. Kegiatan ini juga membantu anak-anak untuk memahami fenomena alam di sekitar mereka dan memahami peran manusia berperan aktif dalam merawatnya.
Penulis: Dimas Faisal | Editor: Sany Mardlotillah