Menyemai Benih Benih Petani Masa Depan

Kita ada di zaman dimana jarang sekali menemukan para orang tua millenial mengajak anak-anaknya ke kebun di akhir pekan. Pada umumnya keluarga yang kini dinominasi oleh orang tua millenials mengabiskan waktu bersama keluarga di pusat perbelanjaan atau playground yang menawarkan permainan mainstream diganduringi oleh anak – anak. Terkadang para orang tua mengesampingkan hak anak untuk belajar hal – hal baru dari alam sekitar.

Kelas berkebun for kids kali ini bekerjasama dengan komunitas moslem kids club (IG: @moslemkidsclub) pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024 yang dimulai pada pukul 8 hingga 10 pagi dengan mengangkat tema besar “Little Gadener”. Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Qita, di Jalan Kyai Saleh No. 13 Semarang. Moslem Kids Club adalah salah satu komunitas orang tua di Kota Semarang yang menyelenggarakan kegiatan eduaktif bagi keluarga dengan tema beragam dan terbuka untuk umum dengan menerapkan nilai-nilai Islam.

Kegiatan ini diikuti oleh 6 anak yang didampini oleh para orang tuanya. Difasilitasi oleh Kak Sany dari Teman Berkebun, kegiatan ini dimulai dengan perkenalan dari tim Teman Berkebun yang mendapatkan tambahan personil dari peserta magang dari Program Mahasiswa Wirausaha dari Universitas DIponegoro sebanyak dua personil dengan Kak Abin, dan Kak Fikri. Kegiatan ini dimulai dengan memandu anak-anak bagaimana cara kita memindahkan tanaman bayam brasil ke media yang lebih besar serta mengenalkan karakter tanah yang baik.

“Membiasakan anak untuk memegang tanah dapat menstimulasi syaraf-syaraf montorik halus pada anak yang bermanfaatkan bagi perkembangan otaknya. Bakteri baik yang ada di dalam tanah seperti Mycobacterium Vaccae dapat menstimulai kekebalan tubuh pada anak. Kegiatan berkebun bersama kawan sebaya juga dapat melatih kecerdasan sosial anak sehingga anak-anak tidak tumbuh menjadi manusia yang dapat memahami satu sama lain.” ujar Kak Sani dari Teman Berkebun.

Pada Sesi kedua kelas berkebun ini anak-anak melatih diri untuk menanam tanaman ke bedeng yang sudah dipersiapkan oleh tim Teman Berkebun. Anak-anak memindahkan tanaman seperti timun, terong dan tomat. Anak – anak juga belajar peran ajir di kebun sebagai penopang batang tanaman seperti tomat dan timun. Tidak lupa anak-anak juga dikenalkan beberapa tanaman empon-empon asli nusantara seperti kunir. Didampingi kak Sany, anak-anak memindahkannya tanaman dari polibag ke bedeng tanaman yang telah dipersiapkan.

Kegiatan ini di tutup dengan mengunjugi salah satu bagian dari Kebun Qita yakni kebun tenaman aromatik. Anak-anak belajar membedakan tanaman – tanaman yang mereka lihat dari bentuk dan baunya. Beberapa tanaman yang mereka kenali mulai dari lavender, daun mint, daun apple mint, dan daun jinten/mexican mint berikut dengan manfaatnya untuk kesehatan.

Kak Sany dari Teman Berkebun menambahkan “Menstimulasi anak dengan aroma tanaman di sekitarnya dapat memancing rasa ingin tau anak dan melatih anak untuk menganalisa berbagai macam bentuk dan aroma yang ada di sekitarnya. Kegunaan dari tanaman seperti daun jinten untuk mengurangi peradangan juga bermanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh anak”

“Kelas berkebun adalah kelas edukatif bertema pertanian berkelanjutan. Kelas ini dinisiasi oleh Teman Berkebun sejak tahun 2017 hingga kini sebenarnya dibuka untuk segala usia. Jadwal kelas ada yang berasal dari teman berkebun dan kebun mitra teman berkebun seperti hal nya Kebun Qita. Tema Kelas Berkebun juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta sejauh itu tidak bersebrangan dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan atau prinsip perinsip permakultur yang kami terapkan di hampir seluruh mitra petani dampaingan kami. Khususnya untuk kelas berkebun untuk anak kami berharapkan kelas ini dapat terus diajak dan menjangkau audience lebih luas lagi.” ujar Kak Sany yang juga adalah founder dari Teman Berkebun.

Artikel juga dimuat di tautan berikut: https://temanberkebun.com/blog/2024/10/22/menyemai-benih-benih-petani-masa-depan/