Mendaur Ulang Botol Plastik Menjadi Pot Tanaman Gantung Bertingkat

Limbah anorganik yang menumpuk sering kali menjadi sebuah permasalahan apabila tidak dikelola dengan benar. Salah satu upaya untuk dapat mengatasi permasalahan ini yaitu dengan dilakukan daur ulang agar menjadi barang yang dapat dimanfaatkan. Sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini, Kebun Qita kembali mengadakan kelas recycling untuk anak-anak pada edisi Libur Tlah Tiba volume 5. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Januari 2025 di Rumah Kebangsaan Jalan Kyai Saleh, Nomor 13, Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan jenis sampah dan cara memanfaatkannya kembali menjadi barang berguna kepada anak-anak.

Kegiatan diawali dengan sesi edukasi yang dipandu oleh Kak Sany yang merupakan founder dari Teman Berkebun. Dalam sesi ini, para peserta diperkenalkan jenis-jenis sampah seperti sampah organik dan anorganik, konsep daur ulang, dan juga dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik bagi lingkungan. Dalam kelas recycling ini, para peserta diajarkan untuk dapat mendar ulang sampah botol plastik menjadi pot tanaman dengan sistem wick dan sistem tetes. Menanam dengan teknik wick merupakan cara menanam yang menggunakan sumbu seperti kain untuk dapat menyerap larutan nutrisi dari wadah ke media tanam.

Pot tanaman pertama dibuat dengan bahan galon plastik yang telah dipotong menjadi 2 bagian. Pada bagian bawah galon diberi batu atau kerikil yang digunakan sebagai tandon atau tempat menyimpan air. Kemudian diletakkan botol plastik kecil yang sudah dipotong bagian bawahnya, lalu ditempatkan pada salah satu sisi bebatuan yang nantinya lubang pada botol ini berfungsi sebgai tempat jalan masuknya air saat menyiram tanaman. Pada lapisan diatas batuan, diberi kain bekas yang nantinya berguna untuk dapat menyerap air yang telah ditampung dibagian bawah. Bagian atas kain bekas dapat diberi media tanam untuk menanam tanaman mint.

Di kesempatan ini pula, para peserta membuat pot tanaman dengan sistem drip atau tetes yang nantinya dapat digantung atau ditempel pada dinding. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan 2 botol plastik bekas. Pada bagian atas kedua botol dapat dilubangi membentuk jendela. Lalu tutup botol pada botol bagian atas diberi lubang sebagai tempat menetesnya air ke botol bawah saat dilakukan penyiraman. Pada bagian samping kedua botol diberi lubang sebagai tempat untuk mengikat tali agar pot tanaman dapat digantung. Instalasi yang sudah siap lalu dapat diisi dengan media tanam untuk menanam tanaman jinten.

Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar mengenai cara mendaur ulang sampah botol plastik, tetapi juga mengasah kreativitas dalam mengolah sampah menjadi barang berguna. Selama kegiatan berlangsung, para peserta dipaparkan langkah demi langkah dalam mengubah botol plastik menjadi pot tanaman. Hal ini dapat melatih kesabaran dan ketelitian setiap anak dapat mengerjakan setiap langkah yang diinstruksikan. Dengan dilaksanakannya kelas recycling pada kesempatan kali ini, diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di sekitarnya.