
“Kebun Qita” Semarang Mendekatkan Anak dengan Alam
“Kesibukan” anak – anak jaman sekarang lebih banyak diisi permainan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (gadget) yang terkadang menjadikannya mereka duduk statis sambil memainkan gamenya sehingga lebih banyak duduk, kurang gerak serta tidak akrab dengan lingkungan di mana mereka tinggal. “Jikalau hal ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan anak – anak akan kurang gerak, tidak mencintai lingkungan dan menjadi seorang yang individualistis,” kata seorang ibu yang mengantar anaknya yang masih TK (Taman Kanak Kanak) di Kebun Qita Semarang.
Kebun Qita Semarang yang berdomisili di Jalan Kyai Saleh No 13 Semarang sebuah tempat yang secara rutin dan tidak pernah absen menggelar kegiatan di musim liburan sekolah tiba, seperti berkebun, bercocok tanam, membuat kompos dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan dunia anak –anak.
Tanggal 26 Februari 2025, Kebun Qita kedatangan anak – anak siswa siswi TK Siwi Peni Tegalsari dan Wonodri Semarang mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Kebun Qita.

“Tidak hanya kegiatan berkebun, namun anak – anak juga diajak menyebutkan bermacam-macam sayur yang berwarna warni, mulai dari bayam brasil, tomat, wortel sampai cabai merah. Mereka juga kami ajari menanam bibit sayuran di pot yang sudah kami beri tanah gembur. Dan, berhubung bernyanyi merupakan ciri khas dunia anak – anak maka kegiatan bernyanyi juga tidak ketinggalan kami masukkan dalam program ini, disamping bermain, “ kata Tsani , salah satu trainer di Kebun Qita.
Arina Molitha pemilik “Kebun Qita” antara lain menuturkan ke awak media,” Meskipun Kebun Qita sudah memiliki menu kegiatan sendiri namun apabila terdapat pihak yang ingin menambahkan materi, kami dapat mengakomodasi keinginan mereka sepanjang materinya bagus, bermanfaat bagi peserta dan sesuai dengan kelompok umur. ” Menurut Arin, demikian panggilan akrab Arina Molitha, beberapa jenis kegiatan yang sering dilakukan di Kebun Qita antara lain mengajarkan anak – anak soal mengenal recycling mengubah barang – barang bekas menjadi barang yang bermanfaat, ketrampilan melipat kertas atau belajar membuat handycraft, serta diajarkan juga perilaku hidup sehat seperti cara cuci tangan yang benar.
Artikel ini juga di publikasikan di tautan berikut:
https://www.indonesiacerdasnews.com/pendidikan/kebun-qita-semarang-mendekatkan-anak-dengan-alam