Intern Diary: Berkebun di Lahan Sempit Kota Semarang

Berkebun adalah satu hal yang baru, unik, menarik, dan mudah dilakukan terutama bagi saya sendiri sebagai pemula dengan memanfaatkan area lahan yang sempit seperti belakang rumah. Pada Senin, 23 Juni 2025 saya dan teman-teman saya dari Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro mengikuti kegiatan magang yang berlokasi di Kebun Qita Jl. Kyai Saleh No.13, Randusari, Kec. Semarang. Disini diperkenalkan tentang praktik budidaya permakultur yaitu pemanfaatan ekosistem alami dalam berkebun untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, produktif, dan ramah lingkungan.

Kegiatan yang kami lakukan adalah membersihkan kebun dan menata kebun kembali menjadi rapi, hal yang dilakukan diantaranya mengambil tanaman yang mati atau sudah tidak bisa diselamatkan lagi dengan dicabut dan dikumpulkan tanahnya menjadi satu dalam wadah, lalu pot atau botol dibersihkan menggunakan air agar bisa digunakan lagi, dan selanjutnya memindahkan tanaman yang mulai tumbuh besar ke dalam pot yang berukuran besar, dan kemudian ditata kembali tanamannya agar terlihat indah.
Di sisi lain, kami belajar menanam tanaman salah satunya adalah bayam brazil dan lavender dengan cara stek yaitu metode perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara memotong bagian batang tanaman induk, lalu menanamnya agar tumbuh akar dan menjadi tanaman baru.

Cara yang dilakukan adalah dengan memotong batang dari tanaman bayam brazil atau lavender dan bawahnya diruncingkan, lalu diletakkan di botol yang sudah terisi air atau bisa juga ditancapkan pada pot atau botol yang berisi tanah yang sudah dicampur dengan kompos. Setelah semuanya selesai tanaman disiram dengan air diusahakan untuk penyiraman dilakukan di tanahnya jangan di tanamannya karena akan merusak tanaman tetapi kalau ada wadah dibawahnya seperti nampan maka lebih baik disiram di nampannya karena akan lebih efektif.

Ternyata berkebun itu bukan hal yang sulit ya bisa dilakukan siapa saja mulai dari anak kecil, remaja hingga orang dewasa. Walaupun kegiatan berkebun itu capek dan menguras tenaga tetapi menyenangkan sekali bagi saya karena pengalaman baru yang bisa kapan saja saya lakukan untuk mengisi waktu luang (liburan).

Pustaka:
Luta, D. A. (2023). Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan. Penerbit Tahta Media.