
Menyulap Sampah Menjadi Media Tanam yang Berguna
Semangat liburan mulai terasa ketika anak-anak mulai berdatangan ke Kebun Qita pada Sabtu, 28 Juni 2025. Hari ketiga dari program Libur Telah Tiba (LTT), sebuah rangkaian kegiatan liburan yang dirancang dengan menggabungkan unsur bermain dan belajar dalam suasana yang menyenangkan. Anak-anak mengikuti Recycling Class, kelas yang memperkenalkan cara mendaur ulang barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Selama kegiatan berlangsung, anak-anak dibimbing oleh Kak Sani dan didampingi oleh tim magang Teman Berkebun, mahasiswa dari program studi Agribisnis, Universitas Diponegoro. Sejak awal, susananya dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi yang besar dari para peserta. Bagi anak-anak, kegiatan ini menjadi ruang baru untuk mengeksplorasi hal-hal yang tidak mereka temukan di ruang kelas. Keceriaan dan antusiasme mereka pun menjadi semangat tersendiri bagi seluruh pendamping di lokasi kegiatan.
Kegiatan dimulai dengan membagi botol bekas pada masing-masing anak, setiap anak mendapatkan dua botol. Botol-botol ini akan diubah menjadi pot tanaman dengan cara yang berbeda. Anak-anak diarahkan untuk menggambar garis pada badan botol sebagai penanda untuk dipotong, dengan bagian bawah botol dibuat lebih panjang dari bagian atas. Pada pot pertama, bagian corong botol diberi celah kecil pada sisi kanan dan kiri corong untuk memasukkan kain sumbu. Kain tersebut berfungsi sebagai media penghantar air dari dasar botol yang lebih panjang kearah akar tanaman. Semetara itu, botol kedua diolah dengan cara yang lebih sederhana tanpa sistem sumbu. Anak-anak diajak mengenali bahwa satu benda dapat dimodofokasi menjadi berbagai bentuk yang berguna dan dapat menjadi momen yang mengenalkan prinsip kreatif dan adaptif dalam pemanfaatan limbah rumah tangga.
Anak-anak mulai mengisi pot dengan campuran tanah dan pupuk setelah selesai membuat pot. Pengisian tanah ke pot dilakuakan menggunakan sekop kecil atau tangan mereka sendiri. Pot yang sudah terisi tanah kemudian disiram dengan air hingga lembap sebagai persiapan sebelum proses penanaman dimulai. Suasana menjadi semakin seru saat mereka berebut ingin menyiram potnya terlebih dahulu. Proses ini memberi mereka pemahaman sederhana bahwa tanaman memerlukan media dan kelembapan yang cukup untuk bisa tumbuh dengan baik. Kegiatan ini juga menjadi cara alami untuk memperkenalkan prinsip dasar bercocok tanam kepada anak-anak sejak usia dini.
Langkah berikutnya adalah sesi penanaman bibit. Anak-anak diajak ke area semai untuk memetik sendiri bibit tanaman yang akan ditanam di pot masing-masing. Bibit yang disediakan adalah cengkeh dan bayam Brazil, dua tanaman yang berbeda namun sama-sama memiliki manfaat untuk kesehatan. Cengkeh dikenal sebagai tanaman herbal yang bisa membantu meredakan batuk dan menghangatkan tubuh, sementara bayam Brazil dapat dikonsumsi langsung sebagai lalapan dan kaya akan antioksidan. Anak-anak memilih sendiri bibit yang mereka sukai dan membawanya kembali ke tempat duduk. Mereka menanam cengkeh di pot pertama yang menggunakan sistem sumbu, dan bayam Brazil di pot kedua yang lebih sederhana. Bibit ditanam dengan hati-hati agar akar tidak rusak, lalu ditekan ringan agar tanaman bisa berdiri tegak. Kegiatan ini membuat anak-anak memahami bahwa menanam bukan sekadar memasukkan tanaman ke tanah, tetapi juga menjaga kehidupan yang tumbuh dari proses itu.
Setiap anak kemudian diberikan wadah dari kardus daur ulang untuk membawa pulang kedua pot mereka. Kardus-kardus tersebut sebelumnya telah dikumpulkan dan disiapkan khusus sebagai pembungkus aman sekaligus edukatif yang mengajarkan bahwa daur ulang bisa dilakukan dalam banyak bentuk. Anak-anak pun pulang hasil tanam mereka sebagai oleh-oleh dari liburan yang bermakna. Dari dua botol bekas, tumbuhlah pengalaman yang akan terus mereka kenang, tentang bagaimana mencintai bumi dimulai dari langkah-langkah kecil.
Sumber:
Maslamah, A., Agustina, N., dan Nurozi, A. 2020. Pelatihan literasi lingkungan dan pengolahan sampah plastik untuk kerajinan di SDN Krawitan Yogyakarta. At-Thullab: Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 2(1): 381-390.
Lumbantobing, P. A., Limbong, W. S., dan Panggabean, R. D. 2023. Implementasi keterampilan proses sains melalui kegiatan menanam pohon pada masa new normal Di Panti Asuhan Bumi Keselamatan Margarita (BKM). Tour Abdimas Journal, 2(1): 57-62.